Alhamdulillah senangnya bisa bertemu bulan Ramadhan lagi. Terima kasih Ya Allah telah kau panjangkan umurku hingga bisa bersua lagi dengan bulan yang penuh rahmat ini. Setiap kali puasa ada rasa senang tapi juga seringkali diikuti rasa kesal karenna biasanya pada saat bulan puasa banyak anak-anak yang memasang petasan bahkan orang dewasa juga ikut-ikutan. Saya heran apakah sebagai orang tua mereka tidak pernah mengajarkan betapa berbahayanya main petasan bagi diri sendiri terlebih orang lain.
Coba bayangkan ada banyak keluarga yang harus kehilangan rumah dan harta benda mereka hanya karena petasan yang dimainkan oleh anak-anak atau orang disekitar rumah mereka yang tanpa sengaja jatuh dan meledak di rumah orang tertentu dan merambat ke rumah-rumah disekitarnya. Belum lagi kalau jatuh korban jiwa Astaghfirullah. Makanya karena sekarang digencarkan lagi razia petasan aku bisa bernafas lega dalam menyambut bulan yang penuh berkah ini. Kasihan banget kan kalau menjelang lebaran ada keluarga yang justru harus kehilangan rumahnya. Jadi saya berharap banget penertiban ini benar-benar dijalankan dengan sungguh-sungguh. Bukan hanya di awal puasa saja tapi seterusnya bahkan untuk hari-hari selanjutnya diluar bulan puasa. Pokoknya say No to petasan sekali lagi NO!
Kalau kembang api yang di Ancol atau PRJ sih enak dilihatnya dan lagi lokasinya jauh dari pemukiman penduduk jadi tidak perlu khawatir, cukup nikmati saja keindahan warna-warni cahayanya. Paling suaranya saja yang lumayan bikin kaget kalau punya penyakit jantung, jadi harus pakai penutup telinga biar aman dan nyaman.
Ok cukup untuk masalah petasan, sekarang saya mau cerita makanan untuk buka puasa hari pertama. Pastinya ada kolak dan beberapa butir kurma Alhamdulillah, dan semoga saudara-saudara kita yang kurang mampu juga dapat merasakan nikmatnya berbuka walaupun hanya dengan seteguk air putih. Setelah itu sholat maghrib dan nunggu saat Isya datang langsung Tarawih dan tadarusan harus dapat satu juz perhari biar bisa khatam sebelum lebaran (mudah-mudahan niat ini terwujud Amin). Tahun lalu gagal khatam dibulan Ramadhan karena kesibukan pekerjaan yang luar biasa, nyesel banget. Padahal tradisi khatam setiap bulan ramadhan sudah bertahun-tahun dijalani, makanya tahun kemarin saya merasa gagal. Alhamdulillah tahun ini saya masih diberi kesempatan Allah untuk menebusnya.